Posted on Jan 7, 2009 and filed under . You can follow any responses to this entry through theRSS 2.0 . You can leave a response or trackback to this entry from your site
Amrozi Dan dua temannya sudah dieksekusi Dan sudah berada di alam Sana. Apakah IA diterima Alloh SWT sebagai pembunuh atau pejuang tidak Ada yang bisa mengkomfirmasi. Tetapi perdebatan tentang Amrozi sejak IA menerima vonis hukuman mati dengan tersenyum hingga pelaksanaan Eksekusi mati yang terkesan tertunda-tundabahkan pada bagaimana Ekpressi masyarakat mengantar ke liang kubur masih meninggalkan kesan Kontroversisesungguhnya Amrozi Dan kawan-kawannya itu pelaku Terorisme atau korban konspirasi global Negara Barat khususnya Amerika (Dan Israel) berkaitan dengan politik hegemoni sumber energi. Hingga Kiniyang belum terjawab tuntas dari fakta lapangan adalahbenarkah Bom Bali yang sangat dahsyat Dan "bernuklir" itu produk rakitan Amrozi ? Jika iyamaka betapa luar biasanya kepandaian Amrozi yang menyamai AmerikaJermandan Israelyang sudah barang tentu menjadi lebih Hebat dibanding Pindad. Sampai Hari ini belum Ada yang bisa Menjelaskan hal ini dengan argument yang logis. Jika bom dahsyat itu Bukan produk Amrozilalu siapa yang naroh disitunumpang dua bom Rakitan Amrozi ? Bagi orang yang sudah biasa menggunakan logika spionasemudah saja Menjawab pertanyaan itukarena infiltrasi dalam aksi spionase Merupakan hal yang lumrah Dan bahkan wajib. Jejak teror dalam perang Spionase selalu dicitrakan sebagai perbuatan musuhnyayang hasilnya Akan digunakan sebagai pembenaran atas aksi balasan terbuka dalam Skala besar. BaiklahAmrozi sudah almarhumtapi mari Kita coba untuk memahamisiapa sesunguhnya Amrozi Dan mengapa IA menjadikan Bali sebagai Sasaran tembakan aksinya. Ketika saya dikukuhkan sebagai guru besar Psikologi Islam di Fakultas Psikologi UINkebetulan saya menulis Pidato dengan judulPencegahan Terorisme dengan Pendekatan Indigenous Psychology. Tak disangkapasca pidato pengukuhan saya banyak sekali Dihubungi orang berkaitan dengan terorisme. Saya jadi kenal Pak Arsyad Mbay dari desk terorisme menko Polkam. Radio Suara Amerika bahkan Empat kali melakukan wawancara dengan saya setiap kali Ada issue Terorisme. Saya bahkan dihubungi oleh "orang" yang menurut Pengakuannya disuruh oleh Dr.Azharidimana IA katanya ingin berjumpa Dengan saya dengan maksud ingin menyampaikan pesan kepada Bapak Presiden SBY bahwa Dr Azhari tidak sedang memusuhi Indonesiatetapi Memusuhi Amerika. Lebih dari 30 kali SMS saya terima dari "Dr. Azhari"tetapi tak pernah bisa di konfirmasi. Kenapa harus menyebut Dr.Azhari ?karena untuk bisa memahami Amrozisosok Dr.Azhari bisa Menjad ibandingan. Amrozi pemuda lembut dari Trengguluntetapi jiwanya sudah menyatu Dengan mujahidin Afgan ketika IA berada di Malaysia. Malaysia memang Simpang lalulintas "mujahidin"baik mujahidin ke AfganMoroThailan SelatanBosniaChehnya maupun GAM. Ketika Uni Sovyet menduduki Afganistandatanglah mujahidin dari banyak negeri Islam termasuk dari Indonesia ke Afganistan dengan missi jihad mengusir tentara kafir dari Negeri Islam. Amerika yang musuhnya Uni Sofyet memandang kedatangan Mujahidin dari seluruh negeri Islam sebagai partner. Maka di Peshawar Pakistandengan instruktur dari CIA (Amerika) dibantu M 16 (Ingris)ISI (Pakistan) Dan didanai oleh Arab Saudididirikanlah pusat Pelatihan mujahidin Afgan Dan non Afgan. Lebih dari 100 ribu mujahidin Digembleng disitu Dan dilatih menggunakan senjata-senjata canggih. Peshawar bukan hanya pusat latihan mujahidintetapi juga menjelma Menjadi semacam kampus fundamentalisme. Di situ berkumpul para pejuang Dari berbagai negeri Islam yang siap mati demi kejayaan Islam Universal.. Mereka berkumpul tidaklagi menggunakan identitas negeritetapi sudah denganidentitas Islam mujahidin. Ketika tentara Uni Sovyet berhasil diusir dari Afganistanpara Mujahidin merasa merekalah yang mengusirnyatetapi Amerika yang Melatih merasa Amerikalah yang berhasil mengalahkan Uni Sovyet. Perasaan berhasil dalam diri mujahidin membuat mereka memiliki konsep Diri positipyaitu bahwa dengan jihadnegara superpower seperti Uni Sovyetpun dapat dikalahkan. Oleh karena itu seusai Afganistangelombang mujahidin merasa terpanggil untuk berjihad dimanapun orang Islam teraniaya. Mereka Ada yang pergi ke BosniakeChehnyake Philipina Selatan (Moro). Mujahidin asal Indonesia juga sigap-ke Ambon Dan Poso ketika masyarakat Muslim dipojokkan disana. Ketika Amerika melakukan politik standar ganda Dan memborbardir banyak Negeri Islamalumni mujahidin Afgan termasuk Imam Samudera berbalik Arah melawan Amerika yang semula menjadi pelatihnya di Peshawar. Ketika Presiden Bush mengancam akan mengejar teroris dimanapun IA Beradamaka mujahidin juga menjawab sebandingmereka akan mengganggu Kepentingan Amerika di negeri manapun. Di Malaysiakelompok Mujahidin Memang menemukan lahan yang menarikkarena dari sana mereka juga lebih Mudah pergi ke Libyadan ketika itu Muammar Gadafi memang musuh Kentalnya Amerika. Amrozi meski tidak ikut ke Afganistantetapi IA Sudah larut dalam psikologi mujahidin karena diMalaysia mereka berada Dalam satu komunitas.. Perang antara Amerika Dan Mujahidin akhirnya menjadi perang global. Amrozi Dan Imam Samudera tidak lagi merasa menjadi orang Indonesiatetapi sebagai bagian dari muslimdunia yang sedang berhadapan dengan Super power Amerika. Psikologi perang itu berbeda dengan psikologi Damai. Di Basrah Irakpesawat super modern Amerika langsung menembak Sebuah Mobil bak yang sedang membawa tiang listrikkarena dalam Pandangan Mata pilot yang sedang perangtiang listrik itu adalah Moncong meriam tankpadahal teknologi sudah sangat modern. Begitupun Amrozi cspertama IA berperang dengan orang Amerikaberikutnyasemua orang kulit putih dipersepsi sebagai Amerika'. Karena di Amerika kebanyakan orang penganut Keristenmakaorang Kristen Indonesia juga dipersepsi sebagai kaki kaki tangan msuh. Begitulah psikologi orang peranghingga mereka tidakbisa membedakan Antara orang Amerika dengan orang Australia. Sesungguhnya perang antara Amerika dengan mujahidin adalah perang Antara dua terorsyang satu teroris besar yang dijalankan oleh negaramelawan teroris terpojok dengan senjata apaadanya. Pertemuan team asistensi PBB di Jakarta yang ditugasi membuat definisi Terorisme akhirnya gagal mendefinisikankarena setelah disebut ciri Teroris Ada tigaPertama mereka menyebarkan rasa takut kepada publikKedua menghancurkan infrastruktur publikseperti gedung Dan jembatanKetiga menimbulkan korban tak berdosa dalam jumlah yang sangat besar. Dari tiga ciri itu ternyata teroris yang paling besar adalah Amerika Serikat. Jadi siapa Amrozi ?silahkan di renung sendiri. Wassalamagussyafii | ||
|