SELEBRITI UPDATE

Gunung Merapi Meletus

Obat Kanker

Posted on Jan 7, 2009 and filed under . You can follow any responses to this entry through theRSS 2.0 . You can leave a response or trackback to this entry from your site

 
Penyakit Kanker
>
>>  Sudah Tidak Berbahaya Lagi
>
>>  Kanker tidak lagi mematikan. Para penderita kanker di Indonesia dapat
>>  memiliki harapan hidup yang lebih lama dengan ditemukannya tanaman
>>  "KELADI TIKUS" (Typhonium Flagelliforme/ Rodent Tuber) sebagai tanaman
>>  obat yang dapat menghentikan Dan mengobati berbagai penyakit kanker Dan
>>  berbagai penyakit berat lain.
>>
>>  Tanaman sejenis talas dengan tinggi maksimal 25 sampai 30 cm ini hanya
>>  tumbuh di semak yang tidak terkena sinar matahari langsung. "Tanaman ini
>>  sangat banyak ditemukan di Pulau Jawa" kata Drs.Patoppoi Pasauorang
>>  pertama yang menemukan tanaman itu di Indonesia .
>>
>>  Tanaman obat ini telah diteliti sejak tahun 1995 oleh Prof Dr Chris
>>  K.H.TeoDip Agric (M)BSc Agric (Hons)(M)MSPhD dari Universiti
>>  Sains Malaysia Dan juga pendiri Cancer Care PenangMalaysia. Lembaga
>>  perawatan kanker yang didirikan tahun 1995 itu telah membantu ribuan
>>  pasien dari MalaysiaAmerikaInggrisAustraliaSelandia Baru>>  Singapuradan berbagai negara di dunia.
>>
>>  Di Indonesiatanaman ini pertama ditemukan oleh Patoppoi di Pekalongan>>  Jawa Tengah. Ketika ituistri Patoppoi mengidap kanker
>>  payudara stadium III Dan harus dioperasi 14 Januari 1998. Setelah kanker
>>  ganas tersebut diangkat melalui operasiistri Patoppoi harus
>>  menjalani kemoterapi (suntikan kimia untuk membunuh selRed) untuk
>>  menghentikan penyebaran sel-sel kanker tersebut.
>>  "Sebelum menjalani kemoterapidokter mengatakan agar kami menyiapkan wig
>>  (rambut palsu) karena kemoterapi akan mengakibatkan
>>  kerontokan rambutselain kerusakan kulit Dan hilangnya nafsu makan"
>>  jelas Patoppoi.
>>
>>  Selama mendampingi istrinya menjalani kemoterapiPatoppoi terus
>> berusaha
>>  mencari pengobatan alternatif sampai akhirnya dia mendapatkan
>>  informasi mengenai penggunaan the Lin Qi di Malaysia untuk mengobati
>>  kanker. "Saat itu juga saya langsung terbang ke Malaysiauntuk membeli
>> the
>>  tersebut" ujar Patoppoi yang juga ahli biologi. Ketika sedang berada di
>>  sebuah  toko obat di Malaysiasecara tidak sengaja dia melihat Dan
>>  membaca buku mengenai pengobatan kanker yang berjudul CancerYet They
>>  Live karangan Dr Chris K.H. Teo terbitan 1996.
>>  "Setelah saya baca sekilaslangsung saja saya beli buku tersebut.
>> Begitu
>>  menemukan buku itusaya malah tidak jadi membeli the Lin Qi>>  tapi langsung pulang ke Indonesia" kenang Patoppoi sambil tersenyum.
>> Di
>>  buku itulah Patoppoi membaca khasiat typhonium flagelliforme itu.
>>
>>  Berdasarkan pengetahuannya di bidang biologipensiunan pejabat
> Departemen
>>  Pertanian ini langsung menyelidiki Dan mencari tanaman
>>  tersebut. Setelah menghubungi beberapa koleganya di berbagai tempat>>  familinya di Pekalongan Jawa Tengahbalas menghubunginya. Ternyata>>  mereka menemukan tanaman itu di sana . Setelah mendapatkan tanaman
>>  tersebut Dan mempelajarinya lagiPatoppoi menghubungi Dr. Teo di
>>  Malaysia untuk menanyakan kebenaran tanaman yang ditemukannya itu.
>>
>>
>>
>>  Selang beberapa hariDr Teo menghubungi Patoppoi Dan menjelaskan bahwa
>>  tanaman tersebut memang benar Rodent Tuber. "Dr Teo mengatakan agar
>> tidak
>>  ragu lagi untuk menggunakannya sebagai obat" lanjut Patoppoi. Akhirnya>>  dengan tekad bulat Dan do'a untuk kesembuhanPatoppoi mulai memproses
>>  tanaman tersebut sesuai dengan langkah-langkah pada buku tersebut untuk
>>  diminum sebagai obat. Kemudian Patoppoi menghubungi putranyaBoni
>>  Patoppoi di BuduranSidoarjo untuk ikut mencarikan tanaman tersebut.
>>  "Setelah melihat ciri-ciri tanaman tersebutsaya mulai mencari di
> pinggir
>>  sungai depan rumah Dan langsung saya dapatkan tanaman tersebut tumbuh
> liar
>>  di pinggir sungai" kata Boni yang mendampingi ayahnya saat itu.
>>
>>  Selama mengkonsumsi sari tanaman tersebutisteri Patoppoi mengalami
>>  penurunan efek samping kemoterapi yang dijalaninya. Rambutnya berhenti
>>  rontokkulitnya tidak rusak Dan mual-mual hilang. "Bahkan nafsu makan
> ibu
>>  saya pun kembali normal" lanjut Boni.
>>
>>  Setelah tiga bulan meminum obat tersebutisteri Patoppoi menjalani
>>  pemeriksaan kankernya. "Hasil pemeriksaan negatifdan itu sungguh
>>  mengejutkan kami Dan dokter-dokter di Jakarta" kata Patoppoi. Para
>>  dokter itu kemudian menanyakan kepada Patoppoiapa yang diberikan pada
>>  isterinya.. "Malah mereka raguapakah mereka telah salah memberikan
> dosis
>>  kemoterapi kepada kami" lanjut Patoppoi.
>>
>>  Setelah diterangkan mengenai kisah tanaman Rodent Tuberpara dokter pun
>>  mendukung Pengobatan tersebut Dan menyarankan agar
>>  mengembangkannya. Apalagi melihat keadaan isterinya yang tidak mengalami
>>  efek samping kemoterapi yang sangat keras tersebut. Dan
>>  pemeriksaan yang seharusnya tiga bulan sekali diundur menjadi enam bulan
>>  sekali."Tetapi karena sesuatu halpara dokter tersebut tidak mau
>>  mendukung secara terang-terangan penggunaan tanaman sebagai pengobatan
>>  alternatif" sambung Boni sambil tertawa.
>>
>>
>>
>>
>>
>>  Setelah beberapa lama tidak berhubunganberdasarkan peningkatan keadaan
>>  isterinyapada bulan April 1998Patoppoi kemudian menghubungi
>>  Dr.Teo melalui fax untukmenginformasik an bahwa tanaman tersebut banyak
>>  terdapat di Jawa Dan mengajak Dr. Teo untuk menyebarkan penggunaan
> tanaman
>>  ini di Indonesia. Kemudian Dr . Teo langsung membalas fax kamitetapi
>>  mereka tidak tahu apa yang harus mereka perbuatkarena jarak yang
>> jauh"
>>  sambung Patoppoi. Meskipun Patoppoi mengusulkan agar buku mereka
>>  diterjemahkan dalam bahasa Indonesiadan disebar-luaskan di Indonesia>> Dr.
>>  Teo menganjurkan agar kedua belah pihak bekerja sama Dan berkonsentrasi
>>  dalam usaha nyata membantu penderita kanker di Indonesia.
>>
>>
>>
>>
>>
>>   Kemudianpada akhir Januari 2000 saat Jawa Pos mengulas habis mengenai
>>  meninggalnya Wing Wiryantosalah satu wartawan handal Jawa PosPatoppoi
>>  sempat tercengang. Data-data rinci mengenai gejalapenderitaan>>  pengobatan yang diulas di Jawa Posternyata sama dengan salah satu
>>  pengalaman pengobatan penderita kanker usus yang dijelaskan di buku
>>  tersebut. Dan eksperimen pengobatan tersebut berhasil menyembuhkan
>> pasien
>>  tersebut. "Lalu saya langsung menulis di kolom Pembaca Menulis di Jawa
>>  Pos" ujar Boni. Dan tanggapan yang diterimanya benar-benar diluar
> dugaan.
>>  Dalam seharibisa sekitar 30 telepon yang masuk. "Sampai saat ini>> sudah
>>  ada sekitar 300 orang yang datang ke sini" lanjut Boni yang beralamat
>> di
>>  Jl. KH. KhamdaniBuduran Sidoarjo.
>>
>>  Pasien pertama yang berhasil adalah penderita Kanker Mulut Rahim stadium
>>  dini. Setelah diperiksadokter mengatakan harus dioperasi..
>>  Tetapi karena belum memiliki biaya dan sambil menunggu rumahnya laku
>>  dijual untuk biaya operasimereka datang setelah membaca Jawa Pos.
>>  Setelah diberi tanaman dan cara meminumnyatidak lama kemudian pasien
>>  tersebut datang lagi dan melaporkan bahwa dia tidak perlu dioperasi>>  karena hasil pemeriksaan mengatakan negatif.
>>
>>
>>
>>
>>
>>  Berdasarkan animo masyarakat sekitar yang sangat tinggiPatoppoi
> berusaha
>>  untuk menemui Dr. Teo secara langsung. Atas bantuan Direktur
>>  Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Departemen KesehatanSampurno>>  Patoppoi dapat menemui Dr. Teo di PenangMalaysia . Di kantor Pusat
>>  Cancer Care PenangMalaysiaPatoppoi mendapat penerangan lebih lanjut
>>
>>  mengenai riset tanaman yang saat ditemukan memiliki nama Indonesia .
>>  Ternyata saat Patoppoi mendapat buku "CancerYet They Live" edisi
>>  revisi tahun 1999fax yang dikirimnya di masukkan dalam buku tersebut>>  serta pengalaman isterinya dalam usahanya berperang melawan kanker. Dari
>>  pembicaraan merekaDr.. Teo merekomendasi agar Patoppoi mendirikan
>>  perwakilan Cancer Care di Jakarta dan Surabaya . Maka secara resmi>>  Patoppoi dan putranya diangkat sebagai perwakilan lembaga sosial Cancer
>>  Care Indonesiayang juga disebutkan dalam buletin bulanan Cancer Care>>  yaitu di
>>  Jl. Kayu Putih 4 No. 5Jakartatelp. 021-4894745>>  dan di BuduranSidoarjo.
>>
>>  Cancer Care Malaysiatelah mengembangkan bentuk pengobatan tersebut
>> secara
>>  lebih canggih. Mereka telah memproduksi ekstrak Keladi Tikus dalam
>> bentuk
>>  pil dan teh bubuk yang dikombinasikan dengan berbagai tananaman lainnya
>>  dengan dosis tertentu. "Dosis yang diperlukan tergantung penyakit yang
>>  diderita" kata Boni.
>>
>>  Untuk mendapatkan obat tersebutpenderita harus mengisi formulir yang
>>  menanyakan keadaan dan gejala penderita dan akan dikirimkan melalui fax
> ke
>>  Dr. Teo. "Formulir tersebut dapat diisi disinidan akan kami fax-kan.
>>  Kemudian Dr. Teo sendiri yang akan mengirimkan resep sekaligus
>>  obatnyadengan harga langsung dari Malaysiasekitar 40-60 Ringgit
>>  Malaysia" lanjut Boni. " Jadi pasien hanya membayar biaya fax dan
>> obat>>  kami tidak menarik keuntunganmalahan untuk yang kurang mampuDr.Teo
>>  bisa memberikan perpanjangan waktu pembayaran. " tambahnya.
>>
>>  Sebenarnya pengobatan ini juga didukung dan sedang dicoba oleh salah
>> satu
>>  dokter senior di Surabayapada pasiennya yang mengidap kanker
>>  ginjal. Adadua pasien yang sedang dirawat dokter yang pernah menjabat
>>  sebagai direktur salah satu rumah sakit terbesar di Surabayaini. Pasien
>>  pertama yang mengidap kanker rahim tidak sempat diberi pengobatan dengan
>>  keladi tikuskarena telah ditangani oleh rekan-rekan dokter yang telah
>>  memiliki reputasi. Setelah menjalani kemoterapi dan radiologipasien
>>  tersebut mengalami kerontokan rambutkulit rusak dan gataldan selalu
>>  muntah. Tetapi pada pasien kedua yang mengidap kanker ginjaldokter ini
>>  menanganinya sendiri dan juga memberikan pil keladi tikus untuk membantu
>>  proses penyembuhan kemoterapi.
>>
>>
>>
>>  Pada pasien kedua initidak ditemui berbagai efek yang dialami
>> penderita
>>  pertamabahkan pasien tersebut kelihatan normal. Tetapi dokter ini
>>  menolak untuk diekspos karena menurutnyapengobatan ini belum resmi
>>  diteliti di Indonesia . Menurutnyajika rekan-rekannya mengetahui bahwa
>>  dia memakai pengobatan alternatifmereka akan memberikan predikat
> sebagai
>>  "ter-kun" atau dokter-dukun. "Disinilah gap yang terbuka antara
> pengobatan
>>  konvensional dan modern" kata dokter tersebut.
>>
>>  Banyak hal menarik yang dialami Boni selama menerima dan memberikan
>>  bantuan kepada berbagai pasien. Bahkan ada pecandu berat putaw dan
>>  sabu-sabu di Surabayayang pada akhirnya pecandu tersebut mendapat
>>  kanker paru-paru. Setelah mendapat vonis kanker paru-paru stadium III>>  pasien tersebut mengkonsumsi pil dan teh dari Cancer Care. Hasilnya
>> cukup
>>  mengejutkankarena ternyata obat tersebut dapat mengeluarkan racun
>>  narkoba dari peredaran darah penderita dan mengatasi ketergantungan pada
>>  narkoba tersebut. "Tapijika pecandu sudah bisa menetralisir racun
> dengan
>>  keladi tikusdia tidak boleh memakai narkoba lagikarena pasti akan
>>  timbul resistensi. Jadi jangan seperti kebohabis mandi berkubang
>> lagi"
>>  sambung Boni sambil tertawa.
>>
>>
>>
>>  Juga ada pengalaman pasien yang meraung-raung kesakitan akibat serangan
>>  kanker yang menggerogotinyakarena obat penawar rasa sakit sudah tidak
>>  mempan lagi. Setelah diberi minum sari keladi tikusbeberapa saat
>>  kemudian pasien tersebut tenang dan tidak lagi merasa kesakitan.
>>
>>  Menurut data Cancer Care Malaysiaberbagai penyakit yang telah
>>  disembuhkan adalah berbagai kanker dan penyakit berat seperti kanker
>>  payudaraparu-paruusus besar-rectumliverprostatginjalleher
>>  rahimtenggorokantulangotaklimpaleukemiaempedupankreas>>  dan hepatitis.
>>
>>
>>
>>
>>
>>  Jadi diharapkan agar hasil penelitian yang menghabiskan milyaran Ringgit
>>  Malaysia selama 5 tahun dapat benar-benar berguna bagi dunia kesehatan.
>>  Bagi teman-teman yang memerlukan informasi lebih lanjut sehubungan
>> dengan
>>  artikel "Obat Kanker" bisa menghubungi perwakilan lembaga sosial
>>
>>  "Cancer Care Indonesia "
>>
>>
>>  beralamat di Jl. Kayu Putih 4 no.5 Jakarta>>  telp : 021-4894745>>  __
>>
FREE Animations for your email - by IncrediMail! Click Here!

0 Responses for “ Obat Kanker”

Leave a Reply

Jangan Meninggalkan Komentar yang mengandung unsur SARA, karena akan dihapus oleh Admin, Terima Kasih

Recently Commented

Recent Entries

Photo Galery